Ikan arwana (Scleropagus sp.) termasuk ikan khas
perairan tawar Indonesia yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan merupakan
salah satu komoditi perikanan yang berprospek pasar sangat baik di dalam dan
luar negeri. Awalnya, pemanfaatan arwana di alam oleh masyarakat adalah sebagai
ikan konsumsi. Namun kemudian, dieksploitasi besar-besaran menyusul permintaan
pasar yang tinggi, sejak ikan ini dikenal sebagai ikan hias berkelas dengan
harga mahal. Berdasarkan hasil penelitian, populasi ikan arwana mengalamai
penurunan drastis di habitat alaminya, karena kondisi habitat yang menurun,
semakin kurangnya lokasi pemijahannya (spawning
ground), serta eksploitasi oleh masyarakat dalam segala tingkatan umur
(dari telur yang baru menetas hingga induk).
Secara
zoogeografi, Indonesia memiliki 2
(dua) kelompok jenis ikan, yaitu kelompok ikan Oriental (Asia) yang merupakan
ikan-ikan yang terdapat di Indonesia bagian Barat, dan kelompok Australian yang
banyak terdapat di Indonesia bagian Timur (Papua). Jenis ikan di bagian Timur
berkerabat dekat dengan jenis ikan di Australia, karena berasal dari lempeng
bumi yang sama, yaitu lempeng Gondwana. Sedangkan jenis ikan di Indonesia
bagian Barat berasal dari lempeng Eurasia.
Arwana
jenis super red Scleropagus formosus merupakan
spesies endemik yang hanya terdapat di danau-danau dan Daerah Aliran Sungai
(DAS) Kapuas, Propinsi Kalimantan Barat. Penyebarannya dapat ditemukan di
sepanjang aliran Sungai Tawang, Sungai Puyang, Sungai Seriang, Danau Sentarum,
Danau Aji, Danau Saih, Danau Maid, dan Danau Siluk.
Klasifikasi
Di
dalam sistem klasifikasi, ikan arwana termasuk famili Osteoglossidae. Di
Indonesia sendiri terdapat empat jenis arwana (berdasarkan morfologi dan
genetikanya), yang masing-masing memiliki ciri-ciri morfologi yang hampir
mirip, namun tetap berbeda.
Morfologi
Ikan
arwana termasuk ikan hias yang cukup besar bila dipelihara dalam akuarium.
Secara umum memiliki ciri-ciri yang mudah dikenali, yaitu : badan pipih
memanjang, punggung hampir lurus mendatar mulai dari moncong sampai pangkal
sirip punggung. Mulutnya lebar dan miring atau menghadap ke atas. Pada dagunya
terdapat dua sungut yang besar. Sisiknya lebar dan kasar serta dihiasi oleh
garis-garis.
Ikan
arwana memijah selama musim penghujan,
matang telur dalam umur 2 tahun, atau pada saat panjang total mencapai 30-45
cm. Tiap kandungan telur yang matang
berisi 20-30 butir telur. Ikan muda diteteskan dalam mulut induk betinanya.
Sedangkan
ciri khusus ikan arwana dari masing-masing spesies adalah :
1. Spesies Scleropages formosus
a. Nama lokal : Tangkuso/tangkoleso (Palembang),
peyang/tangkalasa (Kalimantan), silok (Kalimantan Barat), mamang jawan
(Sumatera Selatan), taliso (Sumatera Tengah).
b. Nama Inggris : Asian
Bonytongue
c. Sisik pada gurat sisi berjumlah 21-24
sisik.
d. Panjang total ikan dewasa bisa mencapai
lebih dari 80 cm.
e. Bagian punggung berwarna hijau, bagian
perut berwarna hijau kekuningan atau keperakan.
f. Penyebarannya terdapat di Lampung,
Palembang, Bangka Belitung, Riau, Sintang dan Kapuas Hulu.
g. Habitatnya adalah sungai dan rawa.
2. Spesies Scleropages legendrei
a. Nama lokal : Arwana
b. Nama Inggris : Super
Red Arowana
c. Ketika siap memijah, operculum, sisik
sisi, dan membran sirip berwarna merah berkilau dengan corak warna yang
bervariasi, dari keemasan hingga merah tua.
d. Memiliki maxilla dan sirip dubur terpendek diantara spesies lainnya.
e. Penyebarannya terdapat di Sumatera dan
Kalimantan.
f. Habitatnya adalah sungai.
3. Spesies Scleropages macrocephalus
a. Nama lokal : Arwana
b. Nama Inggris : Silver
Asian Arowana
c. Badan berwarna abu-abu gelap pada bagian
belakang dan perak pada bagian sisinya, serta keperak-perakan pada bagian
perut.
d. Memiliki kepala paling lebar diantara
spesies lainnya.
e. Penyebarannya terdapat di Sumatera dan
Kalimantan.
f. Habitatnya adalah sungai.
4. Spesies Scleropages aureus
a. Nama lokal : Arwana
b. Nama Inggris : Red-tailed
Golden
c. Ketika siap memijah memiliki warna emas
berkilau pada operculum, sisik sisi, dan bagian perut, membran sirip dada serta
sirip perut, sedangkan bagian belakang berwarna gelap.
d. Memiliki maxilla yang lebih pendek dari jenis S. Formosus dan S.
Macrocephalus.
e. Penyebarannya terdapat di Sumatera dan
Kalimantan.
Pakan
Ikan
arwana termasuk jenis ikan Omnivora (pemakan
segala). Makanan ikan ini adalah ikan-ikan kecil, udang-udangan, tanaman air,
dan serangga.
Bentuk Ancaman
a. Penangkapan berlebihan (over fishing)
b. Kerusakan dan fragmentasi habitat
c. Konversi atau pengalihan fungsi lahan
d. Pencemaran
e. Penebangan hutan
Upaya Pelestarian
a. Penentuan reservat ikan (konservasi
in-situ)
b. Penangkaran (konservasi ex-situ)
c. Restocking
d. Penegakan hukum
e. Pengembangan kearifan lokal
f. Sosialisasi kepada masyarakat
Sumber :
Direktorat Konservasi dan Taman
Nasional Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan